Pemanfaatan Kecerdasan
Buatan (AI) Dalam Bidang Kedokteran
Disusun Oleh :
RIVALDO ALSI KRISTIANTO
16116514
Dosen :
Eel
Susilowati
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018/ 2019
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang
ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau
Intelegensi Artifisial (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau hanya
disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti
ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam
suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat
dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara
lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan saraf
tiruan dan robotika.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah
yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer,
berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah
mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan
tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah
pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa
dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah.
Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan
perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI
sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan
militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak
komputer rumah dan video game.
Pada era globalisasi seperti saat ini kita
tidak bisa lepas dari mesin yang bernama
komputer. Semua kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas belajar
maupun pekerjaan sangat membutuhkan komputer. Kecanggihan teknologi semakin
memudahkan manusia dalam menyelesaikan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Karena komputer merupakan suatu mesin yang bisa digunakan untuk membuat
aplikasi apapun sesuai yang kita butuhkan, hanya saja kita harus mengetahui
kemampuan atau kapasitas dari mesin tersebut. Semua yang kita inginkan atau apa
yang ingin kita ketahui semua ada di dalamnya. Seperti game, ilmu pengetahuan,
bisnis (ekonomi), kedokteran, farmasi, militer, politik dan lain sebagainya.
Meskipun tidak ada yang dapat meramalkan
masa depan secara rinci, jelas bahwa komputer dengan tingkat kecerdasan manusia
(atau lebih) akan memiliki dampak besar pada kehidupan sehari-hari dan
peradaban di masa depan. Karena itu, kecerdasan buatan merupakan satu hal penting dalam perkembangan teknologi abad
ini. Hal ini akan mempengaruhi negara-negara yang memainkan peranan penting dalam
perkembangan kecerdasan buatan yang kemudian akan muncul sebagai negara-negara
adi kuasa. Untuk itu, bidang kecerdasan
buatan atau AI sangat penting untuk
dipahami dan dipelajari oleh manusia terutama mahasiswa, karena kegunaannya bagi manusia sangat
dibutuhkan baik sekarang dan masa depan.
1.2
Ruang Lingkup Penelitian
Makalah ini menjelaskan tentang bagaimana
pemanfaatan kecerdasan buatan (: Artificial Intelligence) dalam
bidang kedokteran
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai
berikut :
1.
Mengetaui
sejarah lahirnya kecerdasan kecerdasan buatan
2.
Mengetahui
manfaat kecerdasan buatan di bidang kedokteran
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang akan disusun oleh penulis terdiri dari:
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas latar belakang yang mendasari penulisan ini, ruang lingkup, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II: PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang sejarah lahirnya kecerdasan buatan dan pemanfaatannya dalam bidang kedokteran
BAB III: KESIMPULAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dari makalah ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.1
Sejarah
Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan bermula dari kemunculan
komputer pada tahun 1940-an. Di masa ini kemampuan komputer dalam membantu
mengerjakan sesuatu yang dapat dilakukan manusia difokuskan dan mendapatkan
perhatian.
Pada akhir 1955, Newell dan
Simon mengembangkan The Logic Theorist,
program AI pertama. Program ini merepresentasikan masalah sebagai model
pohon, lalu penyelesaiannya dengan memilih cabang yang akan menghasilkan
kesimpulan terbenar. Program ini berdampak besar dan menjadi batu loncatan
penting dalam mengembangkan bidang AI. Pada tahun 1956 John McCarthy dari
Massacuhetts Institute of Technology dianggap sebagai bapak AI,
menyelenggarakan konferensi untuk menarik para ahli komputer bertemu,
dengan nama kegiatan “The Dartmouth summer research project on artificial
intelligence.” Konferensi Dartmouth itu mempertemukan para pendiri
dalam AI, dan bertugas untuk meletakkan dasar bagi masa depan pemgembangan
dan penelitian AI. John McCarthy di saat itu mengusulkan definisi
AI adalah “ AI merupakan cabang dari ilmu komputer yang berfokus pada
pengembangan komputer untuk dapat memiliki kemampuan dan berprilaku
seperti manusia”
Pada tahun 1960 hingga
1970, muncul berbagai dikusi bagaimana komputer dapat meniru sedetail mungkin
pada kemampuan otak manusia, dimana saat itu dapat dikategorikan sebagai
“classical AI”. Pada tahun 1980, dimana computer yang semakin mudah diperoleh
dengan harga yang lebih murah menjadikan berbagai riset di bidang kecerdasan
buatan berkembang sangat pesat pada berbagai universitas. Saat ini, hampir
semua perangkat komputer dan perangkat elektronika canggih menerapkan
kccerdasan buatan untuk membuat sistem lebih handal. Di masa yang akan datang,
diperkirakan semua perangkat elektronika dan komputer menjadi jauh lebih cerdas
karena telah ditanamkan berbagai metode kecerdasan buatan.
1.2
Manfaat
Kecerdasan Buatan Dalam Kedokteran
Supaya komputer dapat bertindak seperti
atau serupa dengan manusia, maka komputer harus diberi bekal pengetahuan dan
mempunyai kemampuan untuk menalar. Berikut adalah contoh dari beberapa
pemanfaatan kecerdasan buatan dalam bidang kesehatan :
1.
Mengelola
Rekam Medis
Langkah pertama dalam perawatan kesehatan adalah
mengumpulkan dan menganalisis informasi(seperti catatan medis dan riwayat masa
lalu lainnya), Robot bekerja mengumpulkan, menyimpan, dan melacak data untuk
menyediakan akses yang lebih cepat dan konsisten
Gambar 2.1 Mengelola Rekam Medis
2.
Pemantauan
Kesehatan
Penelitian yang
dilakukan Rifat Shahriyar dkk (2009), dengan judul “Intelligent Mobile
Health Monitoring System (IMHMS)”,dimana penelitian ini membahas tentang Handphone
Health Care merupakan sistem integrasi antara komputasi
mobiledengan pemantauan kesehatan manusia. Aplikasi teknologi
komputasi mobile ini untuk meningkatkan komunikasi antara pasien, dokter dan
petugas kesehatan. Perangkat mobile telah menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan kita ternyata dapat diintegrasikan dengan kesehatan manusia. Hal ini
memungkinkan penyampaian informasi medis yang akurat kapan saja di mana saja
dengan menggunakan ponsel.
IMHMS akan
mengumpulkan data fisiologis pasien melalui bio-sensor.
Data dikumpulkan dalam jaringan sensor dan ringkasan, kemudian data yang
dikumpulkan ditransmisikan ke komputer pribadi pasien atau ponsel / PDA.
Perangkat ini akan mentransfer data ke server untuk analisis
medis. Setelah menganalisa data, server memberikan masukan medis ke
komputer pribadi pasien atau ponsel / PDA. Pasien dapat mengambil
langkah-langkah berdasarkan umpan balik. IMHMS berisi tiga komponen :
Wearable Body Sensor
Network [WBSN] : pada
bagian ini terdiri dari banyak sensor-sensor (bio-sensor) yang di tanam pada
tubuh manusia, sensor ini adan menangkap semua kejadian pada setiap organ tubuh
manusia dan kemudian mengirimkannya data-data yang terekam kecentral
controller, dimana ini merupakan pusat yang bertanggung jawab untuk
mentransmisikan data pasien ke telepone, komputer pribadi maupun ke PDA.
Gambar
2.2 WBSN
3.
Pendeteksi
Retinopati Diabetik
Retinopati diabetik merupakan penyakit
komplikasi dari diabetes mellitus, yang dimana kadar gula yang tinggi sehingga
terjadi kerusakan pada pembuluh darah retina mata, terutama pada
jaringan-jaringan yang sensitive dengan cahaya. Apabila tidak mendapat
penanganan yang cepat dan tepat, maka penderita dapat mengalami kebutaan.
Gambar
2.3 Retinopati Diabetik
Jurnal American Academy di Ophthalmology,
menggambarkan bagaimana mereka para ahli/riset telah menggunakan metode
pembelajaran yang lebih mendalam untuk menciptakan sebuah algoritma otomatis
yang dapat digunakan sebagai pendeteksi retinopati diabetic. Menurut
Theodore Leng selaku penulis utama dalam riset yang dilakukan ini, penerapan
teknologi AI pada algoritma otomatis besutan mereka tersebut dapat
mengidentifikasi semua stadium penyakit. Dimulai dari penyakit yang terbilang
ringan hingga yang berat sekali pun dengan tingkat keakuratan mencapai
94%.Selain itu, juga disebutkan bahwa algoritma otomatis yang dikembangkan ini
tidak akan memerlukan peralatan komputer yang khusus
Gambar
2.4 Penderita
BAB 3
KESIMPULAN
Berdasarkan
dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Kecerdasan buatan(Artificial Intellegence)
adalah suatu teknologi komputer atau mesin yang memilki kercerdasan seperti
layaknya manusia
2. Kecerdasan buatan dapat membantu manusia
untuk cepat mengambil tindakan pada bidang kedokteran
REFERENSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
https://jurnalapps.co.id/teknologi-ai-sambangi-ranah-kesehatan-11784
http://www.academia.edu/23690638/PENERAPAN_KECERDASAN_BUATAN_DI_BERBAGAI_BIDANG
https://www.teknoiot.com/penerapan-kecerdasan-buatan-dalam-bidang-kesehatan/