Strategi
Listening dalam TOEFL
1. Belajar Pronunciation
Pronunciation
adalah cara pengucapan kata-kata dalam bahasa inggris. Jika kita tau bagaimana
para native speaker berbicara, kita akan lebih mudah mengambil inti
percakapan mereka. Karena para native speaker biasa berbicara dengan cepat dan
menggunakan linking word. Misalnya: “What are you doing” tidak dibaca
sebagaimana penulisannya namun, mereka mengucapkan dengan versi cepat sehingga
terdengar menjadi “wacaduin”
2. Sering Latihan
Satu-satunya
cara untuk bisa melewati listening dengan baik adalah dengan sering latihan.
Kamu bisa mendownload soal-soal listening TOEFL dari berbagai sumber di
internet. Atau misal kamu kursus bahasa inggris, biasanya kamu akan sering mendapat
latihan listening. Selain latihan soal listening, sebaiknya kamu membiasakan
diri dengan mendengar orang bule bicara melalui film berbahasa inggris dengan
subtitle bahasa inggris atau lagu-lagu berbahasa inggris.
3. Konsentrasi Penuh
Ada baiknya
untuk istirahat dan makan yang cukup sebelum tes TOEFL. karena untuk
mengerjakan listening, kita butuh konsentrasi penuh. Satu soal lengah, biasanya
akan mempengaruhi mood kita untuk mengerjakan soal berikutnya. So, keep focus
on your mind yaa ^_^
4. Fokus pada Akhir Percakapan
Berdasarkan
banyak pengalaman, akhir percakapan merupakan inti dari dialog tersebut. FYI,
umumnya ini hanya berlaku untuk PART A yaitu short dialogue. Sedangakn di part
berikutnya, kamu harus mendengarkan dari awal hingga akhir. Namun demikian,
tidak berarti kita mengabaikan percakapan pertama dan hanya mendengarkan
percakapan akhir. Karena sesungguhnya dialog A dan B sangat berhubungan. Hanya
saja, fokus kita lebih dalam lagi pada akhir percakapan.
PS: Musibah
yang kadang terjadi adalah ketika sangat fokus pada akhir percakapan lalu lupa
memperhatikan pertanyaan. So, tetap fokus all time itu sangat penting!
5. Menghindari Bunyi Kata yang Sama
Bisa
dibilang, banyak sekai jebakan dalam soal TOEFL. Termasuk jebakan di listening.
Kalau kamu melihat dengan seksama, biasanya akan ada kata di pilihan jawaban
yang bunyinya sama dengan audio. Dan BIASANYA itu adalah jawaban yang SALAH.
Misalnya, di audio kita mendengar advise (advaiz) lalu di pilhan jawaban ada
advice (advais), bisa jadi itu jebakan. Karena umumnya, TOEFL memilih jawaban
yang benar berupa pilihan kata lain (sinonim) dari kata di audia. Misalnya,
kata lain dari advise bisa: giving suggestion.
6. Membaca Pilihan Jawaban saat Narator Berbicara
Strategi ini
tidak bisa diterapkan pada semua orang. Tergantung pada kenyamanan dan
kebiasaan. Namun jika kamu mampu melakukan ini, lebih baik! If available, Kamu
bisa membaca pilihan jawaban tiap soal sesaat beberapa detik sebelum audio
berbunyi, dan begitu juga untuk soal-soal berikutnya. Tolong digarisbawahi,
bahwa membaca pilihan jawaban tidak boleh dilakukan saat narator menyampaikan
instruksi pengerjaan soal, karena instruksi dan soalnya berada di lembar
berbeda. Dan jika kita membalik soal sebelum waktunya, itu berarti kita melakukan
PELANGGARAN atau curang.
7. Time Managing
Waktu
menjawab sangatlah sempit. Kurang dari 1 menit kita harus sudah mendapatkan
jawabannya. So, kamu harus pandai-pandai mengatur waktu. Jangan fokus pada satu
soal yang sulit dan lalai dengan soal berikutnya. Move on dengan cepat.
8. Don’t Panic
Jangan panik
jika menemui soal yang kamu tidak tau jawabannya. Jangankan jawaban, artinya
saja kamu tidak tau. Sekali lagi jangan panik, cari jawaban yang tidak
mengandung bunyi yang sama dengan soal audio. Terka saja jawabannya karena
dalam skema TOEFL, jawaban salah tidak mengurangi penilaian. So kamu harus
menjawab semua soal.
9. Memahami Functional Expressions
Masih ingat
apa saja functional expressions? Ada agreement, giving opinion, thanking, giving direction, dan lain
sebagainya. Ekspresi tersebut sangat sering keluar di listening TOEFL. Jika
kamu belajar expressions tersebut dengan baik, itu akan sangat membantu.
10. Mengetahui Tema Percakapan
Saat
percakapan berlangsung, usahakan kita mengetahui tema besar percakapan.
Misalnya, ada dialog pertama: “Hmmm, where should I park my car? It’s
really such a rush hour so we don’t get any parking lot” maka kamu
bisa mengira-ngira tema besar apa yang dibicarakan? kemungkinannya
adalah: looking for parking lot (mencari tempat parkir)
atau rush hour (jam sibuk)
11. Ingat Informasi Penting dari Percakapan
Dapatkan
informasi pentig, khususnya saat dialog panjang atau bahkan talk di PART C.
Info penting yaitu semacam waktu, hari dan tanggal, pekerjaan, durasi, tempat,
dan sebagainya.
12. Pada PART C, fokus pada 5W+H
Part C
merupakan bagian yang paling panjang. Biasanya kita diperdengarkan dosen yang sedang
menjelaskan perkuliahannya, atau pemandu yang sedang menjelaskan tempat-tempat
tertentu, dan semacamnya. Selanjutnya kita disuruh menjawab beberapa soal yang
berkaitan dengan isi ceramah tadi. In this case, kita harus fokus pada
keseluruhan dialog dengan memperhatikan info penting dan 5W+H (What, Where,
Why, Who, When dan How)
13. Hati-hati dengan Kalimat Double Negative
Kalimat
double negative biasanya pasti keluar, minimal satu soal di
Part A. Double negative berarti dalam satu kalimat ada dua unsur negatif,
contoh; She didn’t do nothing for this problem artinya dia
sudah melakukan banyak hal untuk masalah ini. Jika kita tidak mengenali bentuk double
negative, kita bisa terjebak dan mengir artinya adalah dia tidak melakukan
apa-apa untuk masalah ini.